Cyber extension berperan dalam mendukung penyediaan informasi teknologi pertanian sebagai bahan materi penyuluhan untuk memfasilitasi pembelajaran petani. Dalam penyelenggaraan penyuluhan pertanian yang efektif dan efisien, selain sarana dan prasarana penyuluhan yang memadai, diperlukan juga ketersediaan materi penyuluhan yang cukup dan sesuai dengan kebutuhan dan kepentingan pelaku utama dan pelaku usaha. Untuk itu, salah satunya akan lebih efektif kalau menggunakan cyber extension.
Apa itu cyber extension?
Cyber extension merupakan sistem informasi penyuluhan pertanian melalui media internet yang dibangun untuk mendukung penyediaan materi penuluhan dan informasi pertanian bagi penyuluh dalam.memfasilitasi proses pembelajaran agribisnis pelaku utama dan pelaku usaha.
Perkembangan cyber extension
Perkembangan cyber extension secara umum bertujuan untuk mengembangkan sistem informasi pertanian berbasis web terpadu, terintegrasi, tepat guna dan bermanfaat bagi penyuluh , kelembagaan penyuluhan serta para pelaku agribisnis ataupun masyarakat pada umumnya.
berkembangnya cyber extension
Dapat mempercepat arus informasi pertanian dari pusat sampai ke daerah dan Dapat meningkatkan akses pelaku utama untuk dapat informasi yang dibutuhkan. cyber extension dapat dimanfaatkan untuk kegiatan pelayanan data dan informasi penyuluhan khususnya membantu memperlancar dan memudahkan fasilitas bagi pelaku penyuluhan terutama para penyuluh pertanian PNS, swasta maupun swadaya. Dalam hal ini cyber extension berperan dalam mendukung penyediaan. Informasi yang memadai sebagai Bahan dalam memfasilitasi proses pembelajaran para penyuluh tersebut.
dalam rangka memenuhi kebutuhan di atas, Pusat Penyuluhan Pertanian (Pusluhtan) sejak tahun 2009 telah mengembangkan Sistem Informasi Penyuluhan Pertanian yang terkoneksi dengan internet, dimana sistem informasi ini dimaksudkan untuk mempermudah penyuluh pertanian, elaku utama serta masyarakat luas untuk memperoleh materi, data maupun informasi yang berhubungan dengan pertanian yang dapat dilakukan secara online.
Pentingnya Cyber Extension
Mengapa cyber extension dianggap penting dan sangat mendesak untuk segera diadakan? Menurut Dr. Ir. Retno Sri Hartati Muluandari, M.Si bahwa cyber extension
dinilai penting karena memberikan berbagai manfaat sebagai berikut:
1) cyber extension merupakan media konvergen yang mampu menghimpun umpan balik secara langsung karena bersifat interaktif karena dapat memfasilitasi komunikasi interpersonal yang termediasi.
2) membuka akses pelaku utama terhadap informasi pertanian untuk : (a) meningkatkan peluang potensi peningkatan pendapatan dan cara pencapaiannya, (b) meningkatkan kemampuan pelaku utama dalam melakukan diversifikasi usahatani dan merelasikan komoditas yang diusahakannya dengan input yang tersedia, jumlah produksi yang diperlukan, dan kemampuan pasar untuk menyerap output,
3) mendorong terlaksananya kegiatan pengembangan, pengelolaan, dan pemanfaatan informasi pertanian secara langsung maupun tidak langsung, dan,
4) memfasilitasi dokumentasi informasi pertanian di tingkat lokal yang dapat diakses secara lebih luas.
Di samping itu ditambahkan oleh Dr.Ir.Edi Abdurrahman, MS, M.Si selaku sekretaris badan penyuluhan dan pengembangan SDM pertanian bahwa di era digital ini mau tidak mau peranan dan fungsi penyuluhan pertanian dewasa ini memerlukan berbagai penyesuaian selaras dengan berbagai perubahan yang terjadi dalam perkembangan teknologi. Penyebaran berbagai informasi penyuluhan pertanian berupa teknologi baru yang selama ini dilakukan dengan media cetak maupun media elektronik dirasa masih belum optimal. Selama ini, media cetak menjadi media utama dalam proses penyampaian informasi pertanian yang pendistribusiannya seringkali terlambat sampai di tempat tujuan apalagi di daerah terpencil dan sarana transportasi yang belum memadai.
Lebih lanjut Dr.Edi mengatakan, bahwa sistem penyuluhan akan Lebih praktis dengan menggunakan cyber extension. Jika materi penyuluhan disampaikan melalui media cetak seperti leaflet,majalah,koran,tabloid,brosur atau media lainnya akan banyak kendala mengingat jumlah penyuluh PNS, THLTBPP maupun Penyulu swadaya yang cukup banyak sekitar 58.000 orang yang tersebar di 33 provinsi. Selain biaya cetakan cukup besar dengan jumlah terbatas, juga dalam pendistribusiannya,memerlukan biaya yang besar. Demikian juga kalau disampaikan melalui media elektronik seperti televisi dan radio, kadang kala penayangannya tidak tepat waktu dan tidak tepat tempat. Disamping itu, dalam mendistribusikan materi penyuluhan melalui media elektronik memerlukan biaya yang sangat besar.
Dengan keterbatasan di atas, maka menurut Dr. retno bahwa penyuluh pertanian sebagai ujung tombak pembangunan pertanian sudah sewajarnya harus mampu menjembatani agar layanan informasi melalui media online agar dapat sampai ke pelaku utama. Sangat ironis karena pelaku utama sudah bisa memanfaatkan media online, sementara penyuluhnya masih belum mampu atau belum bisa mengakses informasi melalui media online.
0 Komentar