Menurut Van Den Ban dan Hawkins (1999) agen penyuluhan dapat membantu petani memahami besarnya pengaruh struktur sosial ekonomi dan teknologi untuk mencapai kehidupan yang lebih baik dan menemukan cara mengubah struktur atau situasi yang menghalanginya untuk mencapai tujuan tersebut. Penyuluh dapat membantu petani memperkirakan peluang keberhasilan dengan segala konsekuensinya dengan memberikan wawasan yang dapat dipengaruhi oleh berbagai aspek, baik sosial maupun ekonomi.
Menurut Saridewi TR dan Amelia NS (2010) belum optimalnya peranan penyuluh dapat disebabkan oleh rendahnya tingkat partisipasi petani terhadap penyuluhan pertanian sebagai akibat rendahnya mutu pelayanan penyuluhan pertanian. Selain itu lemah dan tidak sistematisnya sistem pendanaan sehingga menjadi salah satu penyebab rendahnya kinerja penyuluh pertanian dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Penyuluh pertanian ke depan adalah penyuluh pertanian yang dapat menjadikan dirinya sebagai mitra dan fasilitator petani dengan melakukan peranannya antara lain sebagai penyedia jasa pendidikan, motivator, konsultan dan pendamping petani.
Mengutip pernyataan Subejo (2007) peranan penyuluh pertanian di dalam konteks otonomi daerah dan desentralisasi perlu secara jelas dirumuskan sehingga mudah dipahami berbagai pihak, mudah dioperasionalkan dan keterkaitannya dengan kelembagaan formal dan non formal akan cenderung menguntungkan petani.
Menurut Rogers dan Shoemaker dalam Mardikanto (1993) peranan penyuluh pertanian diharapkan dapat menampilkan diri sebagai :
Menurut Saridewi TR dan Amelia NS (2010) belum optimalnya peranan penyuluh dapat disebabkan oleh rendahnya tingkat partisipasi petani terhadap penyuluhan pertanian sebagai akibat rendahnya mutu pelayanan penyuluhan pertanian. Selain itu lemah dan tidak sistematisnya sistem pendanaan sehingga menjadi salah satu penyebab rendahnya kinerja penyuluh pertanian dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Penyuluh pertanian ke depan adalah penyuluh pertanian yang dapat menjadikan dirinya sebagai mitra dan fasilitator petani dengan melakukan peranannya antara lain sebagai penyedia jasa pendidikan, motivator, konsultan dan pendamping petani.
Mengutip pernyataan Subejo (2007) peranan penyuluh pertanian di dalam konteks otonomi daerah dan desentralisasi perlu secara jelas dirumuskan sehingga mudah dipahami berbagai pihak, mudah dioperasionalkan dan keterkaitannya dengan kelembagaan formal dan non formal akan cenderung menguntungkan petani.
Menurut Rogers dan Shoemaker dalam Mardikanto (1993) peranan penyuluh pertanian diharapkan dapat menampilkan diri sebagai :
- Sumber informasi bagi petani tentang pembangunan pertanian atau hal yang bersifat sebagai masukan bagi petani dalam pengambilan keputusan.
- Pendidik petani dalam rangka peningkatan intelegensia dan peningkatan kepercayaan pada diri sendiri.
- Penghubung dari dan kepada sumber informasi, khususnya yang bersifat teknik, ekonomi, manajemen dan kemasyarakatan.
- Katalisator dan dinamisator para petani-ternak dalam rangka meningkatkan kerjasama, baik pada tingkat kelompok tani maupun pada tingkat koperasi.
- Penasehat atau konsultan usaha tani yang disesuaikan dengan kondisi sasaran.
- Pelatih dalam keterampilan khusus.
Pengembangan Peternakan Sapi Potong
Konsep Manajemen Produksi dalam Analisis Usaha
Ragam Peran Penyuluh Pertanian Menurut Ahli
0 Komentar