Menurut Suhardiyono (1992) seorang penyuluh membantu para petani di dalam usahataninya mereka meningkatkan produksi dan mutu produksinya guna meningkatkan kesejahteraannya. Oleh karena itu para penyuluh memiliki peranan antara lain sebagai penasehat, teknisi, organisator, penghubung dan agen pembaharuan di bidang pertanian sebagai berikut :
a. Peranan Penyuluh Pertanian Sebagai Penasehat
Seorang penyuluh adalah penasehat dan guru bagi petani dalam pendidikan non formal, penyuluh pertanian harus memiliki gagasan yang tinggi untuk mengatasi hambatan dalam pembangunan pertanian yang berasal dari petani maupun keluarganya. Seorang penyuluh harus mengenal baik sistem usaha tani, bersimpati terhadap kehidupan petani serta pengambilan keputusan yang dilakukan petani baik secara teori maupun praktek.
Penyuluh harus mampu memberikan praktek demontrasi tentang suatu cara atau metode budidaya pertanian, membantu petani menempatkan atau menggunakan sarana produksi pertanian dan peralatan yang sesuai. Penyuluh harus mampu memberikan bimbingan kepada petani tentang sumber dana kredit yang dapat digunakan untuk mengembangkan usaha tani mereka dan mengikuti perkembangan terhadap kebutuhan-kebutuhan petani yang berasal dari instansi-instansi terkait (Suhardiyono, 1992).
b. Peranan Penyuluh Pertanian Sebagai Organisatoris
Dalam penyelenggaraan kegiatan penyuluhan, penyuluh pertanian tidak mungkin mampu untuk melakukan kunjungan ke masing-masing petani sehingga petani harus diajak untuk bergabung dalam kelompok tani-kelompok tani dan mengembangkan kelompok tani tersebut menjadi suatu lembaga ekonomi dan sosial yang memiliki peranan dalam pengembangan usaha tani masyarakat sekitarnya. Dalam pembentukan dan pengembangan kelompok tani, penyuluh sebagai organisator petani (Suhardiyono, 1992).
Dalam penyelenggaraan kegiatan penyuluhan, penyuluh pertanian tidak mungkin mampu untuk melakukan kunjungan ke masing-masing petani sehingga petani harus diajak untuk bergabung dalam kelompok tani-kelompok tani dan mengembangkan kelompok tani tersebut menjadi suatu lembaga ekonomi dan sosial yang memiliki peranan dalam pengembangan usaha tani masyarakat sekitarnya. Dalam pembentukan dan pengembangan kelompok tani, penyuluh sebagai organisator petani (Suhardiyono, 1992).
c. Peranan Penyuluh Pertanian Sebagai Teknisi
Seorang penyuluh harus memiliki pengetahuan dan keterampilan teknis yang baik karena pada suatu saat akan diminta petani memberikan saran maupun demonstrasi kegiatan usaha tani yang bersifat teknis. Tanpa adanya pengetahuan dan ketrampilan teknis yang baik maka akan sulit untuk memberikan pelayanan jasa konsultan yang diminta petani (Suhardiyono, 1992).
Penyuluh pertanian harus mempunyai kualitas berpikir yang maju supaya petani mampu mengadopsi inovasi-inovasi baru, terutama dalam menggunakan teknologi untuk pencapaian komoditas yang berkualitas sehingga nilai jualnya tinggi. Penyuluh pertanian merupakan unsur penting dan perlu diperhitungkan dalam proses produksi komoditas pertanian. Agar usaha ternak sapi potong dapat lebih menguntungkan maka diperlukan sumber daya manusia peternak yang senantiasa meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tentang manajemen perkembangbiakan, manajemen kesehatan, manajemen pakan, manajemen perkandangan dan manjemen sosial ekonomi (Ardhani, 2006).
Seorang penyuluh harus memiliki pengetahuan dan keterampilan teknis yang baik karena pada suatu saat akan diminta petani memberikan saran maupun demonstrasi kegiatan usaha tani yang bersifat teknis. Tanpa adanya pengetahuan dan ketrampilan teknis yang baik maka akan sulit untuk memberikan pelayanan jasa konsultan yang diminta petani (Suhardiyono, 1992).
Penyuluh pertanian harus mempunyai kualitas berpikir yang maju supaya petani mampu mengadopsi inovasi-inovasi baru, terutama dalam menggunakan teknologi untuk pencapaian komoditas yang berkualitas sehingga nilai jualnya tinggi. Penyuluh pertanian merupakan unsur penting dan perlu diperhitungkan dalam proses produksi komoditas pertanian. Agar usaha ternak sapi potong dapat lebih menguntungkan maka diperlukan sumber daya manusia peternak yang senantiasa meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tentang manajemen perkembangbiakan, manajemen kesehatan, manajemen pakan, manajemen perkandangan dan manjemen sosial ekonomi (Ardhani, 2006).
d. Peranan Penyuluh Pertanian Sebagai Penghubung
Penyuluh bertugas menyampaikan hasil temuan lembaga penelitian kepada petani. Sebaliknya, petani berkewajiban melaporkan pelaksanaan penerapan hasil temuan lembaga penelitian yang dianjurkan tersebut kepada penyuluh pertanian sebagai penghubung, selanjutnya penyuluh menyampaikan hasil penerapan teknologi yang dilakukan oleh petani kepada lembaga penelitian yang terkait sebagai bahan referensi lebih lanjut (Suhardiyono, 1992).
Penyuluh bertugas menyampaikan hasil temuan lembaga penelitian kepada petani. Sebaliknya, petani berkewajiban melaporkan pelaksanaan penerapan hasil temuan lembaga penelitian yang dianjurkan tersebut kepada penyuluh pertanian sebagai penghubung, selanjutnya penyuluh menyampaikan hasil penerapan teknologi yang dilakukan oleh petani kepada lembaga penelitian yang terkait sebagai bahan referensi lebih lanjut (Suhardiyono, 1992).
e. Peranan Penyuluh Pertanian Sebagai Agen Pembaharuan
Peranan penyuluh sebagai agen perubahan adalah membantu petani membentuk pendapat yang sehat dan membuat keputusan yang baik dengan cara berkomunikasi dan memberikan informasi yang sesuai dengan kebutuhan petani. Peranan penyuluh lebih dipandang sebagai proses membantu petani untuk mengambil keputusan sendiri dengan cara menambah pilihan bagi mereka dan menolong petani mengembangkan wawasan mengenai konsekuensi dari masing masing pilihan tersebut (Mardikanto, 1993).
Peranan penyuluh sebagai agen perubahan adalah membantu petani membentuk pendapat yang sehat dan membuat keputusan yang baik dengan cara berkomunikasi dan memberikan informasi yang sesuai dengan kebutuhan petani. Peranan penyuluh lebih dipandang sebagai proses membantu petani untuk mengambil keputusan sendiri dengan cara menambah pilihan bagi mereka dan menolong petani mengembangkan wawasan mengenai konsekuensi dari masing masing pilihan tersebut (Mardikanto, 1993).
Baca Juga :
0 Komentar