PEMBERDAYAAN PETANI DENGAN PEMANFAATAN CYBER EXTENSION




Melalui cyber extension pelaku utama dan pelaku usaha dapat memanfaatkan atau mengakses teknologi informasi melalui internet guna memperoleh informasi pertanian secara cepat, murah, dan mudah.

Di Indonesia, petani sebagai pelaku utama pembangunan pertanian telah berhasil dalam penyediaan pangan bagi penduduk, penyediaan bahan baku industri, peningkatan Produk Domestik Bruto (PDB), peningkatan devisa negara, penyerapan tenaga kerja, namun kesejahteraan bagi diri sendiri dan keluarganya masih perlu ditingkatkan.
Padahal, pembangunan pertanian juga bertujuan untuk meningkatkan produksi, produktivitas, dan pendapatan untuk kesejahteraan petani beserta keluarganya. Pendapatan petani selalu berkaitan dengan kesesuaian jenis, mutu, dan jumlah produk pertanian yag dibutuhkan masyarakat sebagai konsumen. Pada zaman modern ini, konsumen menuntut produk pertanian bermutu bagus, aman bagi kesehatan, dan tersedia dengan cepat.
Zaman era globalisasi ekonomi, yaitu berlakunya AFTA dan APEC yang sudah dimulai, tampak di pasar dalam negeri adanya produk-produk pertanian impor dengan penampilan, variasi produk, mutu, dan pengemasan yang lebih baik tetapi harga lebih murah dibanding dengan produuk-produk pertanian dalam negeri.
Kondisi ini menuntut petani harus menghasilkan produk-produk pertanian yang bersaing dengan produk impor tersebut. untuk mewujudkan tuntutan tersebut, pemerintah pusat, pemerintah daerah, masyarakat dan swasta harus mengupayakan peningkatan kemampuan petani melalui pemberdayaan, yaitu suatu upaya untuk menumbuhkan kemandirian melalui pemberian kekuatan/daya untuk mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas dan handal dengan ciri : mandiri, profesional, berjiwa wirausaha, mempunyai dedikasi, etos kerja, disiplin dan moral yang tinggi serta berwawasan global, sehingga mampu membangun usahatani yang berdaya saing tinggi dalam menghadapi globalisasi.
Saat ini sudah banyak teknologi informasi pertanian yang telah tersedia dan dapat dimanfaatkan/diakses oleh siapapun yang disebut cyber extension, yaitu media komunikasi informasi pertanian melalui media internet dan teknologi komunikasi yang dapat untuk mencari informasi pertanian dengan cepat dengan menggunakan alat seperti handphone dan modem. Internet dan handphone sangat penting sebagai alat komunikasi cepat dan tepat untuk memperoleh informasi tentang pertanian, antara lain tentang informasi : kebijakan pemerintah, hasil penelitian (dari budidaya hingga pasca panen), pengalaan petani lain yang dapat ditiru, peluang pasar dan pemodalan, sarana produksi, kerjasama/kemitraan, dan lain sebagainya yang dapat mendukung petani untuk menghasilkan produk-produk pertanian yang sesuai selera konsumen dan berdaya saing dalam menghadapi globalisasi.
Pada kenyataannya, jumlah penyuluh pertanain belum memenuhi harapan yaitu satu desa untuk satu penyuluh, untuk itu petani sebagai pelaku agribisnis dituntut lebih proaktif dalam akses informasi pertanian yang diperoleh. Sehubungan dengan hal tersebut, baik pelaku utama dan pelaku usaha dituntut untuk mengenal dan memanfaatkan/mengakses teknologi informasi pertanian dapat secara cepat, mudah, dan murah. Oleh karena itu, pemberdayaan petani melalui pemanfaatan cyber extension perlu dilakukan oleh berbagai pihak. Pemberdayaan petani ini merupakan suatu upaya fasilitasi bagi petani dan keluarganya agar mau dan mampu memanfaatkan cyber extension melalui internet dengan telepon yang tersedia untuk umum atau milik pribadi agar dapat mengakses informasi pertanian sesuai perkembangan zaman. Pemberdayaan petani melalui pemanfaatan cyber extension diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran untuk mengatasi ketidak optimalnya komunikasi informasi pertanian dan lambatnya penerapan teknologi di tingkat petani.

Cyber Extension
Cyber extension adalah mekanisme pertukaran informasi pertanianmelalui peralatan komunikasi seperti internet dan hanphone. Cyber extension ini memanfaatkan kekuatan jaringan, komunikasi komputer dan multimedia interaktif untuk memfasilitasi mekanisme berbagi informasi atau pengetahuan.
Dalam mekanisme pertukaran informasi tidak berarti satu arah, melainkan dua arah yang saling memberikan feed back (umpan balik). Hal ini sesuai dengan pendapat  Soemardjo dan Mauren (2009), bahwa cyber extension merupakan salah satu media komunikasi informasi pertanian yang dapat difugsikan untuk mempertemukan lembaga penelitian, pengembangan, dan pengkajian dengan penyuluh, pendidik, petani, dan para stakeholders lainnya yang memiliki kebutuhan dengan jenis dan bentuk informasi yang berbeda sehingga dapat berperan secara sinergis dan saling melengkapi.
Secara sederhana, cyber extension adalah media komunikasi informasi pertanian yang bersumber dari berbagai pihak dan dapat dimanfaatkan/diakses melalui media internet dengan komputer atau komunikasi langsung kepada sumber informasi dengan handphone.

Cyber Extension Sebagai Sumber Informasi Bagi Petani
Cyber extension dapat dimanfaatkan oleh siapa saja terutama petani untuk memperoleh informasi pertanian yang antara lain meliputi : teknik budidaya, pola tanam, jadwal tanam, varietas baru dan produksi tinggi, komoditas yang sedang dibutuhkan konsumen, harga pasar, dan lain-lain.
Hal ini dapat mendukungkekuatan petani dalam menghasilkan produk-produk pertanian sesuai permintaan konsumen untuk bersaing dengan produk impor dan untuk menghadapi persaingan global. Dengan demikian petani sebagai pelaku pengembangan agribisnis dapat meningkatkan kesejahteraan petani beserta keluarganya.
Selain itu, cyber extension juga bermanfaat untuk mengubah pola komunikasi yang terjadi di antara petani yang semula lebih bersifat searah menjadi komunikasi dua arah dimanapun dan kapan saja. Dengan cepatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, petani semakin dihadapkan bada banyaknya jenis sarana tekonologi informasi yang dapat digunakan untuk mendukung kegiatan agribisnis.
Selain dapat menjangkau jaringan pemasaran yang lebih luas hingga manca negara, melalui jaringan sosial media petani juga dapat langsung menanyakan permasalahan yang dihadapinya kepada sumber informasi, sekaligus sebagai media untuk saling berbagi informasi antar petani dan antara petani dengan sumber informasi.
Keuntungan cyber extension antara lain informasi selalu tersedia, dekat dengan konsumen karena dapat menjangkau wilayah internasional secara cepat, bersifat pribadi, dan menghemat biaya, waktu, serta tenaga. Selain itu cyber extension memberi peluang yang lebih besar bagi petani untuk mengembangkan sistem jaringan komunikasi dan berbagi pengetahuan tanpa batas waktu dan tempat sesuai dengan kemauan dan kebutuhannya sehingga tercipta komunikasi secara langsung yang dapat memberikan umpan balik atas pesan yang disampaikan.
Dilihat dari besarnya biaya yang diperlukan untuk membangun cyber extension cukup mahal, namun dalam jangka panjang cyber extension akan sangat bermanfaat dalam pemberdayaan masyarakat tani. Membangun cyber extension bukan hanya untuk informasi produksi saja, tetapi juga meliputi informasi pemasaran hasil pertanian. Cyber extension dapat membantu membuka wawasan para petani dalam mengembangkan agribisnisnya dengan melihat perkembangan pertaniandi daerah lain, bahkan di negara lain.
Terkait dengan pemasaran, petani dapat mempromosikan produk usaha taninya agar diketahui oleh calon konsumen, tentu saja aspek kualitas produksi menjadi suatu yang perlu diperhatikan oleh petani sebagai produsen. Membangun cyber extension bukan berarti menganggap penyuluh pertanian tidak berperan, tetapi memperkaya informasi pertanian bagi petani.
Bahkan penyuluh pertanian harus meningkatkan kemampuan untuk memanfaatkan cyber extension agar mendukung pelaksanaan tugasnya dalam meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap petani untuk pengembangan agribisnis. Namun ini semua memerlukan dukungan dari semua puhak yang terlibat, baik pemerintah (pusat maupun daerah), swasta, dan masyarakat.

Pemanfaatan Cyber Extension Oleh Petani
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa cyber extension perlu dimanfaatkan oleh petani karena dapat membantu membuka wawasan dalam pengembangan agribisnisnya dengan melihat perkembangan pembangunan pertanian di daerah lain, bahkan di negara lain. Namun kemandirian dalam pemanfaatan teknologi komunikasi masih rendah dan umumnya petani berada di pedesaan yang terdapat beberapa keterbatasan antara lain :
v  Kuranganya infrastruktur /prasarana (kurang stabilnya pasokan listrik dan jaringan komunikasi)
v  Rendahnya kemampuan sumber daya manusia dalam menerapkan teknologi informasi dan komunikasi
v  Kesulitan biaya untuk  pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi
v  Masih rendahnya kebiasaan masyarakat berbagi informasi
v  Dan lain-lain.
Adanya keterbatasan tersebut, maka proses pemanfaatan cyber extension sebagai teknologi informasi dan komunikasi pertanian langsung oleh petani dengan mengguankan handphone masih sangat sedikit dan masih terdapat permasalahan-permasalahan yang belum dapat diatasi.
Pemanfaatan cyber extension bagi petani melalui petani maju dan atau oleh penyuluh pertanian yang di pandang efektif . petani maju memanfaatkan cyber extension untuk mendapatkan informasi pertanian dapat menggunakan perangkat komputer atau handphone baik milik sendiri maupun memanfaatkan sarana yang ada di lingkungannya.
Perangkat komputer dan handphone untuk memperoleh informasi dan untuk memberikan feedback informasi pertanian dari sumbernya. Setelah memperoleh informasidari cyber extension, lalu disampaikan secara interaktif kepada petani lain baik melalui tatap muka maupun dengan media komunikasi seperti handphone. Selain secara individu, mekanisme berbagi informasi pertanian dapat pula dilakukan dalam pertemuan kelompok tani atau kelompok sosial lainnya yang ada di masyarakat setempat, seperti kelompok pengajian, kelompok remaja, dll.
Informasi pertanian yang diperoleh dapat digunakan sebagai bahan diskusi bersama dalam pertemuan kelompok untuk saling berbagi informasi. Apabila ada inovasi yang perlu diterapkan, dalam pertemuan ini dapat disepakati bersama dan selanjutnya dilaksanakan secara berkelompok. Selain itu, petani maju juga dapat menulis pada papan informasi yang tersedia di lokasi setempat tentang informasi pertanian yang dipeoleh, sehingga petani lain dapat mempeoleh dengan mudah setiap saat.
Petani maju pengguna cyber extension ini harus memiliki tingkat kepedulian masyarakat tinggi, memiliki tanggapan terhadap cyber extension yang positif, mempunyai pengaruh dalam kelompok tani tinggi, dan memiliki kemampuan berbagi informasi dan pengetahuan dengan pihak lain khususnya kepada sesama petani.
Oleh karena itu, agar pemberdayaan petani dengan pemanfaatan cyber extension dapat berlanjut dan berjalan dengan lancar diperlukan hal-hal sebagai berikut :
1)      Pemerintah meningkatkan penyediaan sarana seperti komputer di setiap Balai Penyuluhan di Kecamatan yang telah tersedia infrastruktur (listrik dan jaringan).
2)      Pemerintah pusat dan daerah meningkatkkan kemampuan pemanfaatan teknologi komunikasi dan informasi untuk memperoleh informasi dan pengelolaan informasi bagi penyuluh pertanian dan petani maju.
3)      Pengelola cyber extension meningkatkan penyediaan informasi pertanian sesuai perkembangan zaman yang berkaitan dengan selera konsumen dan kemitraan dengan swasta yang paling menguntungkan.
4)      Para pakar pertanian dan pihak instansi pemerintah lingkup kementerian pertanian agar menyebarkan informasi pertanian sesuai dengan kebijakan pemerintah.
 Kita berharap cyber extension dapat dikembangkan agar penyuluhan dapat dikembangkan supaya penyuluhan pertanian dapat terlaksana dengan cepat, murah, dan mudah.

Posting Komentar

0 Komentar