KEWIRAUSAHAAN TEKNOLOGI DAN SOSIAL
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Lele merupakan jenis ikan konsumsi air tawar dengan tubuh memanjang dan kulit licin. Dalam bahasa Inggris disebut pula catfish, siluroid, mudfish dan walking catfish. Ikan lele tidak pernah ditemukan di air payau atau air asin. Habitatnya di sungai dengan arus air yang perlahan, rawa, telaga, waduk, sawah yang tergenang air. Ikan lele bersifat noctural, yaitu aktif bergerak mencari makanan pada malam hari. Pada siang hari, ikan lele berdiam diri dan berlindung di tempat-tempat gelap. Di alam ikan lele memijah pada musim penghujan.
Usaha budidaya ternak lelemerupakan salah satu usaha yang menggiurkan karena lele merupakan jenis ikan yang memiliki banyak penggemar, karena dagingnya yang gurih, empuk dan tidak terlalu banyak duri. Lele juga bisa didapat dengan harga yang murah, sehingga bisa dinikmati semua kalangan. Minat pasar yang begitu besar sering dijadikan sebagai salah satu peluang usaha yang cukup menggiurkan.
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang telah dikemukakan, dapat di rumusakan suatu masalah, yaitu:
· bagaimana cara membudidayakan lele?
· bagaimana aspek pemasaran lele?
· Seberapa besar pendapatan yang diperoleh?
1.3 Tujuan
Tujuan dari pembuatan laporan ini, yaitu:
· untuk mengetahui teknik budidaya lele yang baik dan benar
· untuk mengetahui aspek pemasaran lele
· untuk mengetahui keuntungan yang diperoleh dari budidaya lele
1.4 Manfaat
Manfaat pembuatan laporan ini, sebagai berikut:
- bagi penulis, untuk menambah pemahaman dan mempraktekan budidaya lele yang baik dan benar, sehingga praktikum kewirausahaan dan social teknologi dapat dilakukan secara efektif
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Ikan Lele
Lele atau ikan keli, adalah sejenis ikan yang hidup di air tawar. Lele mudah dikenali karena tubuhnya yang licin, agak pipih memanjang, serta memiliki "kumis" yang panjang, yang mencuat dari sekitar bagian mulutnya.
Lele tidak pernah ditemukan di air payau atau air asin, kecuali lele laut yang tergolong ke dalam marga dan suku yang berbeda (Ariidae). Habitatnya di sungai dengan arus air yang perlahan, rawa, telaga, waduk, sawah yang tergenang air. Bahkan ikan lele bisa hidup pada air yang tercemar, misalkan di got-got dan selokan pembuangan.
Ikan lele bersifat nokturnal, yaitu aktif bergerak mencari makanan pada malam hari. Pada siang hari, ikan lele berdiam diri dan berlindung di tempat-tempat gelap. Di alam, ikan lele memijah pada musim penghujan. Walaupun biasanya lele lebih kecil daripada gurami umumnya,namun ada beberapa jenis lele yang bisa mencapai panjang 1-1,5 m dan beratnya bisa mencapai lebih dari 2 kg,contohnya lele Wels dari Amerika.Lele merupakan salah satu jenis ikan konsumsi yang populer di masyarakat. Kandungan gizi yang tinggi pada ikan lele serta harganya yang sangat terjangkau membuat banyak masyarakat memilih ikan lele sebagai konsumsi mereka.
Apalagi dalam 2 tahun belakangan ini permintaan akan ikan lele meningkat dengan tajam. Terbukti dari semakin banyaknya peternak lele yang berusaha mensuplai lele ke masyarakat dan tetap dinyatakan bahwa masih banyak jumlah permintaan yang belum terpenuhi. Cara budidaya ternak lele sebenarnya tergolong mudah dan bisa dilakukan dimana saja termasuk di kolam terpal yang tidak permanen.
Banyak jenis lele yang merupakan ikan konsumsi yang disukai orang. Sebagian jenis lele telah dibiakkan orang, namun kebanyakan spesiesnya ditangkap dari populasi liar di alam. Lele dumbo yang populer sebagai ikan ternak, sebetulnya adalah jenis asing yang didatangkan (diintroduksi) dari Afrika.
Lele dikembangbiakkan di Indonesia untuk konsumsi dan juga untuk menjaga kualitas air yang tercemar. Seringkali lele ditaruh di tempat-tempat yang tercemar karena bisa menghilangkan kotoran-kotoran. Lele yang ditaruh di tempat-tempat yang kotor harus diberok terlebih dahulu sebelum siap untuk dikonsumsi. Diberok itu ialah maksudnya dipelihara pada air yang mengalir selama beberapa hari dengan maksud untuk membersihkannya.
Kadangkala lele juga ditaruh di sawahkarena memakan hama-hamayang berada di sawah. Lele sering pula ditaruh di kolam-kolam atau tempat-tempat air tergenang lainnya untuk menanggulangi tumbuhnya jentik-jentik nyamuk.
2.2 Pembudiayaan Lele
Lele merupakan salah satu jenis ikan konsumsi yang populer di masyarakat. Kandungan gizi yang tinggi pada ikan lele serta harganya yang sangat terjangkau membuat banyak masyarakat memilih ikan lele sebagai konsumsi mereka. Apalagi dalam 2 tahun belakangan ini permintaan akan ikan lele meningkat dengan tajam. Terbukti dari semakin banyaknya peternak lele yang berusaha mensuplai lele ke masyarakat dan tetap dinyatakan bahwa masih banyak jumlah permintaan yang belum terpenuhi. Cara budidaya ternak lele sebenarnya tergolong mudah dan bisa dilakukan dimana saja termasuk di kolam terpal yang tidak permanen.
Berikut ini adalah cara budidaya ternak lele:
I. KOLAM
Yang harus dilakukan pertama kali saat akan melakukan budidaya ternak lele adalah membuat kolam. Ukuran dan jenis kolam yang akan digunakan bisa disesuaikan dengan kondisi lingkungan kita. Diantaranya bisa menggunakan kolam galian, kolam terpal, maupun kolam bak yang sifatnya permanen. Yang penting adalah dalam budidaya ternak lele dibutuhkan 4 jenis kolam, yaitu kolam tandon untuk mengendapkan lumpur, kolam indukan yang digunakan untuk menyimpan induk jantan dan induk betina yang siap telur, kolam pemijahan tempat kawin indukan, serta kolam pendederan yang berfungsi untuk membesarkan anakan yang telah berumur 3-4 hari.
II. INDUKAN
Langkah kedua adalah memilih indukan yang berkualitas unggul. Ciri - ciri dari indukan unggul visa dilihat dari fisik indukan itu sendiri. Diantaranya untuk indukan jantan harus memiliki warna yang lebih gelap, alat kelamin yang runcing, dan perut yang ramping. Sedangkan untuk indukan betina yang unggul bisa dilihat dari warna badan yang lebih cerah, bentuk kelamin yang bulat, perut yang mengembang besar serta memiliki gerakan tubuh yang lamban.
III. PEMIJAHAN
Proses ini merupakan saat dimana induk jantan dan induk betina mengeluarkan sel telur dan sel sperma. Induk jantan yang siap kawin memiliki ciri alat kelamin yang berwarna merah. Sedangkan indukan betina yang siap kawin memiliki sel telur yang berwarna kuning. Biasanya sel telur yang telah dibuahi akan menempel pada bagian sarang dan dalam waktu 1x24 jam akan menetas menjadi anakan
IV. PENDEDERAN
Ini adalah proses pemisahan anakan lele yang siap jual. ada 3 ukuran anakan lele yang biasanya siap dipasarkan, yaitu 5-7cm, 7-9cm, dan 9-12 cm. Ketiga ukuran anakan lele tersebut ditaruh di kolam yang berbeda
V. PEMBERIAN PAKAN
Pakan anakan lele biasanya terdiri dari plankton, jentik-jentik, kutu air, cacing kecil serta pakan buatan. Untuk daya tahan anakan biasanya juga ditambahkan sejumlah nutrisi pada pakan buatan tersebut
VI. PENGATURAN AIR
Pengaturan air adalah hal yang sangat vital dalam budidaya ternak lele. Kondisi air harus selalu terjaga kebersihannya karena syarat air yang berkualitas baik bisa dilihat dari tingkat kebersihannya, berwarna hijau cerah, serta memiliki transparansi antara 30-40cm
2.3 Pemasaran
Lele adalah ikan budidaya air tawar yang sangat populer. Produksi budidaya meningkat tajam tiap tahun, selama lima tahun terakhir, antara lain karena luasnya pasar bagi lele. Lele disukai konsumen karena berdaging lunak, sedikit tulang, tidak berduri, dan murah. Dari sisi budidaya, lele relatif tidak memerlukan banyak perawatan dan memiliki masa tunggu panen yang singkat.
Budidaya lele adalah salah satu bisnis yang cukup menjanjikan. Betapa tidak permintaan pasar akan ketersediaan ikan lele semakin besar dari tahun ke tahun. Selain memiliki tekstur daging yang renyah sehingga diminati banyak orang, ikan lele juga merupakan jenis lele yang cepat besar, dan dalam perawatannya juga sangat mudah dilakukan.
Pada dasarnya pemasaran untuk hasil panen budidaya ikan lele khususnya sangatlah luas. Berikut ini adalah pasar yang dibidik untuk pemasaran hasil panen:
- Pasar Ikan ( PERIKANAN)
Pasar ikan merupakan tempat pemasaran yang dianggap paling menjanjikan, karenenya disinilah tempat berkumpulnya para pembudidaya ataupun para pengepul ikan,sehingga dari pasar ikan ini bisa diharapkan bisa mendapatkan harga ataupun penawaran tertinggi untuk hasil panen lele.
- Pengepul ikan
Alternatif ke dua ini dilakukan jikalau di pasar ikan hasil panen tidak maksimal, keuntungan yang diperoleh dari penjualan ke pengepul ikan langsung ini ialah dari segi tenaga pasalnya kegiatan pemanenan sampai penimbangan menjadi tanggung jawab si pengepulnya,dengan kata lain si pengepulnya yang datang kerumah kita.
- Para pedagang
Pilihan terakhir ini dilakukan jikalau hasil panen lele berlebihan, misalnya saja pedagang masakan padang ataupun pecel lele. Karenanya langsung dari pembudidaya kebanyakan dari mereka mau membeli dalam jumlah yang lumayan banyak, karenenya harga yang kami berikan tentunya lebih murah dari pada mereka membeli dari pengepul ikan.
Strategi pemasaran yang dilakukan didalam pemasaran hasil panen ikan lele tentunya saling berkaitan dengan pasar yang dibidik dalam pemasaran. Antara lain:
1. Apabila pada saat musim panen ikan harga ikan lele kususnya dipasaran sedang tinggi, tentunya akan memasarkan hasil panen ke pasar ikan (PERIKANAN) yang nantinya diharapkan bisa mendapatkan harga yang semaksimal mungkin.
2. Sedangkan apabila harga jual ikan sedang turun (penawaran di pasar ikan sama dengan penawaran pengepul ikan)tentunya lebih memilih untuk menjual hasil panen ke pengebul ikan, dengan pertimbangan kita lebih menghemat tenaga.
3. Untuk menanggulangi berlebihannya hasil panen yang tak tejual terkadang langsung menjual ke pedagang padagang yang ada dipinggir jalan, seperti penjual masakan padang, penjual nasi pecel lele, dll. Jikalau pada strategi ini hasil panen masih ada, terkadang kami langsung terjun memasarkan hasil panen langsung ke konsumen (masyarakat yang berlokasi disekitar rumah kami).
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Profil Usaha
Usaha budidaya lele berlokasi di Piai, Lubuk Bagalung Kota Padang, Sumatera Barat. Pemilik usaha ini, berama Pak Wen, usaha beliau ini bergerak dibidang pembibitan saja. Usaha ini telah dijalankan semenjak tahun 2003. Usaha budidaya lele, dilakukan di samping rumahnya.
Pak Wen memulai usaha ini dengan menggunakan modal sendiri dan pada saat memulai usaha pak Wen hanya memiliki satu buah kolam terpal. Pada saat sekarang ini, pak Wen telah memiliki sebanyak 12 kolam, untuk mendanai usahanya tersbut diperoleh dari perputaran modal usaha, tanpa ada modal dari luar baik pinjaman dari bank maupun bekerjasama dengan pihak lain.
3.2 Pembudidayaan Lele
Pembuatan kerangka kolam lele menggunakan bambu sebagai penahan. Kemudian kolam dilapisi dengan terpal. Kemudian, masukan air yang berasal dari sungai yang tidak tercemar yang berada di samping kolam. Setinggi 70 cm. Lalu masukan ijuk ke dalam kolam. Sebagai tempat meletakkan telur oleh lele betina nanti. Kemudian, diamkan air selama 1 minggu, sampai lumut tumbuh sehingga ikan tidak stress ketika dipindahkan ke kolam yang baru.
Setelah satu minggu, lele indukan betina dan jantan, dimasukan ke dalam kolam untuk dikawinkan. Perbandingan jumlah lele jantan dan betina, yatu 2:1. Kemudian betina akan menempelkan telurnya di ijuk. Kemudian, barulah lele indukan dipindahkan ke kolam yang lain. Supaya apabila telur menetas, benih lele tidak dimakan oleh lele. Benih lele yang baru, diberi makan 3x sehari. Yaitu pagi sekitar jam 7-10. Untuk bulan 1-2 makan pelet, bulan 3 barulah di beri makan isi perut ayam. Dari telur sampai dijual, waktunya 17 hari.
3.3 Aspek Pemasaran
Untuk pemasaran, pak Wen menjual lele dalam bentuk bibit. Pak Wen sudah memiliki pasaran sendiri untuk bibit lelenya. Bibit lele dijual di pesisir, pasaman, jambi, dan sungai panuah.
3.4 Aspek Keuangan
Dalam 1 kolam, pak Wen memasukan 10 lele jantan dan 5 lele betina, yang mampu menghasilkan 100.000 telur per kolam. Bapak Wen saat ini mempunyai sebanyak 12 kolam dengan ukuran yang berbeda, setiap kali panen bapak Wen dapat meraup sekitar 8 juta.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Ikan lele termasuk salah satu ikan yang paling mudah dibudidayakan oleh sebab itulah banyak sekali saat ini peternak lele yang menambah kapasitas penangkaran. Sayangnya, keinginan peluasan wilayah harus di batasi oleh lahan yang sempit dan biaya yang pas-pasan. Solusi paling mudah adalah dengan cara budidaya lele di kolam terpal. Teknik ini sering disebut Lele terpal, jauh lebih hemat ongkos daripada harus menggali kolam dalam tanah atau membangunnya dengan semen.
0 Komentar