ANALISA KEBUTUHAN PELATIHAN (TRAINING NEED ANALYSIS) BAGI ANGGOTA KOPERASI UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BERWIRAUSAHA DI KOPERASI ORGANIK LUHAK NAN TUO KABUPATEN TANAH DATAR

BAB I PENDAHULUAN 

 1. Latar Belakang 

Sumber daya manusia memiliki peranyang sangat penting dalam mewujudkan tujuan, baikdalam organisasi maupun individu. Peralatan yang canggih tanpa disertai sumber daya manusia yang handa tidak akan mampu beroperasi secara optimal. Kemajuan teknologi yang pesat dan tuntutan kebutuhan hidup yang terus meningkat menuntut setiap organisasi harus memiliki kualitas sumber daya manusia yang berkompetensi tinggi. 

Sehubungan dengan hal tersebut, maka pendidikan dan pelatihan perlu secara terus menerus diselenggarakan disegala bidang untuk menciptakan sumber daya manusia yang handal dan berkompeten. Tujuan organisasi maupun perorangan dapat tercapai sebagaimana yang diharapkan apabila memiliki sumber daya manusia yang terampil. Tanpa adanya pendidikan dan pelatihan, sumber daya manusia tidak memiliki keahlian khusus sehingga menjadikannya kalah bersaing dalam dunia kerja. Untuk itu, solusi yang bisa di tempuh oleh para pencari kerja adalah membekali diri dengan skill atau suatu keterampilan khusus sehingga mampu menjadi seorang wirausaha yang mempunyai penghasilan yang bisa menghidupi diri dan keluarganya secara layak. 

Namun, untuk mendorong / meningkatkan motivasi seseorang agar bisa berwirausaha secara layak bukanlah hal yang mudah, banyak hal yang menjadi penyebabnya, antara lain : kurangnya pengetahuan para pencari kerja dalam bidang kewirausahaan, kurangnya keberanian atau kurangnya rasa percaya diri para pencari kerja untuk berwirausaha dan keterbatasan di bidang permodalan. Untuk itu, di dalam pendidikan dan pelatihan kewirausahaan ini, para pencari kerja di dorong agar terbentuk suatu motivasi yang kuat untuk berani berwirausaha. Tujuan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan yang dilaksanakan adalah untuk mewujudkan koperasi (UMKM) yang lebih baik di wilayah Kabupaten Tanah Datar. 

Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, (UMKM) adalah sektor usaha yang telah mampu membuktikan kelangsungan usahanya agar dapat bertahan dari terpaan krisis ekonomi, sehingga mampu menyelamatkan perekonomian Indonesia. Keberadaan UMKM menjadi tulang punggung perekonomian masyarakat yang berupaya penting dalam menumbuhkan ekonomi suatu daerah. Penguatan pelaku UKM juga dilakukan melalui pemberian informasi usaha agar pelaku UKM mengetahui usaha yang tepat sesuai dengan peluang dan kapasitas masing-masing. 

Para pelaku UKM juga dibantu dalam membuat studi kelayakan sebuah usaha, mencari lokasi yang tepat, membuat rencana usaha dan proposal permodalan, sehingga pelaku UKM tidak bingung lagi dalam memulai usahanya. Menurut Hariandja (2007), analisis kebutuhan pelatihan dan pengembangan sangat penting, rumit, dan sulit. Sangat penting sebab di samping menjadi landasan kegiatan selanjutnya seperti pemilihan metode pelatihan yang tepat, biaya pelatihannya tidak murah sehingga jika pelatihan tidak sesuai dengan kebutuhan, selain tidak meningkatkan kemampuan organisasi juga akan menghabiskan banyak biaya. 

Selanjutnya dikatakan rumit dan sulit sebab perlu mendiagnosis kompetensi organisasi pada saat ini dan kompetensi yang dibutuhkan sesuai dengan kecenderungan perubahan situasi lingkungan yang sedang dihadapi dan yang akan dihadapi pada masa yang akan datang. Analisis kebutuhan pelatihan adalah suatu diagnosa untuk menentukan masalahyang dihadapi saat ini dan tantangan di masa mendatang yang harus dihadapi saat ini dan tantangan di masa mendatang yang harus dipenuhi oleh program pelatihan dan pengembangan (Rivai dan Sagala, 2009). 

2. Tujuan 

Beberapa tujuan dari pelaksanaan kegiatan pelatihan ini adalah 
a. Memaksimalkan pemberian motivasi pada peserta (keinginan, kebutuhan dan menepis perasaan takut), 
b. Memberikan arahan berdasarkan bakat dan keinginan 
c. Memberikan bimbingan terkait produksi 
d. Menyediakan fasilitas pasca pelatihan 
e. Evaluasi dan monitoring 

 BAB III KEGIATAN PELATIHAN (TRAINING NEED ANALISIS) 

Setelah pelaksanaan kegiatan pelatihan bagi anggota koperasi maka diharapkan setiap anggota koperasi dapat meningkatkan jiwa berwirausahanya setelah adanya motivasi yang diberikan kepada mereka sehingga meningkatkan prouktivitas mereka dan usaha tani yang mereka kelola. 

 A. Tempat Pelatihan. 
Kegiatan pelatihan bagi anggota koperasi organik luhak nan tuo dilaksanakan di Sekretariat Koperasi Organik Luhak Nan tuo di Nagari Pagaruyung Kecamatan Tanjung Emas Kabupaten Tanah Datar. 

B. Proses Pelaksanaan Pelatihan. 
1. Penyusunan pelatihan. 
2. Pelaksanaan pelatihan. 
3. Evaluasi dan monitoring pelatihan. 

C. Struktur Organisasi 

Struktur Organisasi Koperasi Organik Luhak Nan Tuo terdiri dari : 
1. Badan Pengawas Koperasi sebanyak 2 orang 
2. Badan Pengurus Koperasi sebanyak 3 orang 
3. Anggota Koperasi sebanyak 18 orang 

Tabel Upaya, hambatan dan solusi dalam pelatihan No. Upaya Hambatan Solusi 

1. Analisis Kebutuhan Pelatihan perencanaan program yang telah ditetapkan ditakutkan tidak sesuai dengan kondisi yang terjadidi lapangan (pada peserta) ketika menganalisis kebutuhan pelatihan, pihak panitia penyelenggara harusnya mengacu pada kegiatan pelatihan pada tahun –tahun sebelumnya, hal ini bertujuan, kegiatan sebelumnya menjadi salah satu perkiraan tentang prosentase keberhasilan pada pelatihan berikutnya yang akan diselenggarakan 

 2. Menyediakan Fasilitas Pelatihan Mencari lokasi yang strategis dirasa cukup sulit, karena mencangkup kota yang tidak terlalu jauh dengan sekretariat koperasi pihak penyelenggara pelatihan harusnya menyediakan ruangan / aula khusus untuk kegiatan pelatihan beserta asrama dan fasilitas lain yang memadai yang lokasinya 

3. Menyiapkan Materi Pelatihan Dan Hand-Outs isi materi tersebut terkadang kurang sesuai dengan apa yang disampaikan instrutur, hal ini disebabkan instruktur yang keseluruhan didatangkan dari luar, pihak penyelenggara pelatihan harusnya memiliki instruktur yang berasal dari Dinas Koperasi UKM, dengan begitu instruktur tersebut mengetahui pasti program dan rencana apa yang akan dilaksanakan dengan sudah menyesuaikan rencana penyampaian isi materi 

 4. Memaksimalkan pemberian motivasi Peserta kurang memahami pentingnya motivasi diri, semangat, kemauan dan tekad yang berasal dari diri sendiri memegang peranan penting dalam kesuksesan diri sendiri di kemudian hari Panitia pelaksana harusnya tidak hanya memberikan materi motivasi saja melainkan di berikan contoh nyata dari panitia / instruktur sendiri, bahwa mereka juga dahulunya bukan siapa-siapa 

5. Memberikan arahan berdasarkan bakat dan keinginan Pada diri peserta, peserta tidak bisa menyeimbangkan antara keinginan dan bakat yang mereka miliki, mereka hanya memikirkan praktis dan mudahnya saja tanpa mementingkan efisien dan efektifitas bakat dan peluang Melakukan pra-survey sebelum pelatihan dilakukan 

 6. Evaluasi dan monitoring 
Apakah usaha sudah berjalan dengan baik dan lancar dan maksimal Adanya pihak ataupun penanggungjawab yang bertugas memantau mengevaluasi dan memonitoring pasca pelatihan. Dari hasil pelatihan dapat disimpulkan bahwa upaya yang ditempuh sudah baik dan terprogram, mulai dari persiapan calon peserta pelatihan, pelaksanaan pelatihan hingga melakukan monitoring/evaluasi pasca pelatihan, meskipun ada beberapa hambatan yang ditemukan. Anggota koperasi sudah memiliki semangat dan motivasi utnuk berwirausaha. 

Pelatihan yang dilakukan lebih mengacu kepada proses pemberian motivasi kepada peserta, dengan tujuan meningkatkan pengetahuan (knowledge), keterampilan (skill), dan sikap perilaku (attitude) peserta, sehingga setelah selesai mengikuti pelatihan diharapkan dapat terbentuk motivasi dalama melaksanakan wirausaha.

Posting Komentar

0 Komentar