Konsep Etika Agribisnis



Problem Etika Dibidang Agribsisnis
Salah satu permasalahan yang dihadapi petani dalam menjalankan usahanya adalah pemasaran hasil-hasil pertaniannya. Petani lebih suka menjual hasil pertaniannya secara instan yaitu menjual hasil-hasil kebun mereka kepada tengkulak. Dominasi para tengkulak semata-mata disebabkan oleh  tidak adanya  lembaga petani kuat dalam pemasaran karena mereka belum mengenal promosi dan pemasaran kelompok untuk menjual hasil pertanian ke pasar.
Sebab lainnya adalah kurangnya modal transportasi petani. Keadaan ini tentu dimanfaatkan oleh tengkulak utk menjalankan profesinya sebagai “price maker”.  Rantai pemasaran yang sangat tidak menguntungkan ini sebenarnya sudah lama menjadi persoalan di masyarakat pertanian. Petani hanya bisa pasrah menerima keadaan yang sangat ironis sekali. Proses pemasaran hasil pertanian : PETANI à TENGKULAK à PABRIK
Misalkan tengkulak membeli hasil pertanian yang dihargai 3000/kg, sedangkan untuk menjual ke pabrik, tengkulak bisa saja menjual dengan harga 8000/kg nya. Dipihak lain, ketidaktahuan petani ini menjadi suatu yang merugikan bagi petani itu sendiri. Petani hanya bisa berperan sebagai price taker.
1.      Tindakan Yang Menunjukkan  Keberpihakan Terhadap Pihak Yang Dirugikan
Sebenarnya keadaan seperti ini sudah mendapatkan perhatian yang cukup serius dari pemerintah. Dengan adanya isu-isu pelanggaran etika seperti ini pemerintah juga berusaha sebisa mungkin mencari jalan keluar sehingga petani bisa lebih diuntungkan. Contohnya :
·      Program-program pemberdayaan yang tujuannya untuk menambah pengetahuan petani
·      Penyuluhan tentang pentingnya kekuataan kelembagaan petani
·      Penguatan modal
·      Pelatihan manajemen petani
·      Pelatihan peningkatan mutu produk
Dengan adanya hal seperti ini, harusnya tidak ada lagi petani yang teraniaya oleh tingkah laku tengkulak.

Nilai-Nilai Keadilan Yang Harus Diperjuangkan
Nilai-nilai keadilan yang harus diperjuangkan dalam hal ini adalah tindak tegas pemerintah dalam menyelesaikan masalah “ketimpangan” yang terjadi. Pemerintah diharapkan mampu membantu mewujudkan rantai pemasaran yang efektif sehingga petani tidak lagi bergantung pada petani. Hal-hal lain yang perlu diperjuangkan adalah adanya pasar tempat memasarkan hasil pertanian. Kalau hal ini bisa diwujudkan maka petani bisa sebagai price maker bukan price taker lagi. Atau pengaktifan kembali fungsi koperasi. Dengan kelembagaan petani yang kuat melalui koperasi, petani bisa mengumpulkan hasil panenya dan menjualnya langsung ke pasar atau pabrik.
Selain itu penguatan modal petani juga menjadi sesuatu yang harus diperjuangkan. Paling tidak pemerintah melakukan program pelatihan manajemen petani dan penyuluhan tentang penanganan produk pasca panen, sehingga akan menambah nilai produk.
Untuk para tengkulak, pemerintah paling tidak mampu menetapkan standar harga produk pertanian. Apabila tengkulak membeli dibawah standar harga tersebut, maka pemerintah mengeluarkan peraturan sanksi untuk tengkulak tersebut sehingga tengkulak tidak semena-mena mempermainkan harga.

Posting Komentar

0 Komentar