1. Apa saja bentuk-bentuk kelembagaan sosial ekonomi yang ada dalam masyarakat pertanian di masyarakat poso, dan apa argumentasinya menyatakannya sebagai bentuk kelembagaan sosial?
Bentuk kelembagaan sosial-ekonomi masyarakat pertanian poso ada dua macam :
v Lembaga sosial ekonomi lokal
a. Lumbung pangan (lumbung desa dan lumbung keluarga)
b. Ikatan Kekerabatan
c. Gotong royong
d. Arisan
e. Bandar pasar
f. Dan sejenisnya
v Lembaga sosial ekonomi informal yang berasal dari luar ( Lembaga Swadaya Masyarakat) seperti CARE, CWS, dan MC (mercy Corps) yang berasal dari luar negeri, mulai dari pangan, kesehatan, hingga penyediaan air bersih.
Alasan kenapa dikatakan sebagai lembaga sosial ekonomi karena dalam masyarakat merupakan lembaga yang membantu menjamin kesejahteraan warganya dengan bertindak sebagai kontrol sosial dan penyedia pangan agar tidak ada warganya yang kekurangan pangan. Dan yang paling penting adalah lembaga tersebut berfungsi sebagai JPS ( Jaring Pengaman Sosial) dengan memberikan bantuan kepada keluarga-keluarga yang mengalami kemalangan serta tidak dapat emenuhi kebutuhannya.
2. Apa faktor-faktor yang menyebabkan melemahnya kelembagan sosial ekonomi tersebut, uraian dengan komprehensif.
a. Kurangnya rasa aman akibat adanya konflik, sehingga masyarakat ragu dan tidak leluasa untuk memulai kegiatan harian dan kelembagaannya. Dengan kondisi itu, yang paling berpengaruh adalah ketersediaan pangan karena lahan-lahan pertanian banyak ditinggalkan dan hancur semasa konflik.
b. Kondisi politik poso yang belum menentu, menyebabkan sulitnya untuk mendorong masyarakat untuk beraktivitas kembali dan aktif lagi dalam lembaga sosial ekonomi masyarakat.
c. Adanya kesenjangan sosial dalam pembangunan wilayah, oleh karena itu diperlukan kebijakan pembangunan yang memperhatikan pemerataan dengan asas keadilan, untuk mengurangi kesenjangan sosial-ekonomi-politik dalam suatu masyarakat.
d. Kurangnya partisipasi masyarakat dalam upaya menciptakan rasa aman yang merupakan prioritas kegiatan pemulihan ekonomi masyarakat.
e. Interaksi sosial yang berjalan cukup lambat karena kondisi masyarakat yang multietnik dan agama yang berbeda-beda hidup berdampingan dalam suatu wilayah.
f. Kurangnya kesadaran dari penduduk untuk melakukan kegiatan yang produktif dan hanya mengandalkan hasil alam.
g. Adanya ketergantungan masyarakat terhadap bantuang yang diberikan oleh berbagai lembaga formal maupun informal.
h. Tidak adanya koordinasi antar lembaga tersebut, akibatnya bantuan bantuan yang diberikan tidak efektif dan efisien serta terjadi tumpang tindih terutama dalam distribusi
3. Bagaimana keterkaitan masalah kelembagaan sosial-ekonomi dan ketahanan pangan ? seberapa pentingnya mempertahankan dan mengembangkan kelembagaan sosial ekonomi dalam upaya mencapai ketahanan pangan suatu wilayah/daerah?
Kaitan kelembagaan dalam ketahanan pangan tidak secara langsung, melainkan sebagai lembaga sosial-ekonomi yang berfungsi sebagai pengaman. Misalnya pada tingkat rumah tangga, terutama keluarga dibawah garis subsistensi, kerabat menjadi bagian dari kelembagaan. Umumnya dipedesaan indonesia, keluarga atau kerabat merupakan kelembagaan yang menunjang kehidupan sosial ekonomi. Oleh karena itu kelembagaan sosial ekonomi sangat berperan penting dalam mencapai ketahanan pangan disuatu masyarakat.
Untuk wilayah poso yang mengalami ketidak stabilan sosial politik, keamanan menjadi variabel yang juga turut berperan dalam ketahanan pangan masyarakat. Karena kondisi yang aman akan memotivasi masyarakat untuk giat bekerja, bila keaman tidak terjamin, masyarakat ragu untuk melakukan kegiatan bahkan banyak yang meninggalkan lahannya tak terurus sehingga produksi dan produktivitas desamasyarakat menurun yang artinya menurunnya tingkat ketahanan pangan masyarakat.
0 Komentar