LATAR BELAKANG
Singkong merupakan salah satu bahan pangan yang sangat potensial untuk dikembangkan dan sangat memiliki nilai ekonomis. Di Indonesia singkong adalah bahan makanan pokok nomor tiga, setelah padi dan jagung.
Selain dapat tumbuh dimana saja,Harga singkong juga murah dan mudah didapat. Selain umbinya daun singkong yang juga kaya dengan vitamin dan zat bergizi yang baik untuk kesehatan. Kita sudah cukup mengenal daun singkong yang selama ini kita konsumsi dalam bentuk lalapan, tumisan atau sayuran dalam pelengkap makanan.
Namun banyak ditemui di masyarakat hanya sebagian warga tidak gemar mengkonsumsi daun singkong. Sehingga hanya sebagian saja bahkan bisa dikatakan sangat sedikit mengkonsumsi daun singkong. Salah satu alasannya adalah karena rasanya yang pahit.
Daunnya memang agak tebal dan rasa aslinya memang sedikit pahit, namun dari rasa khasnya inilah banyak khasiat daun singkong yang bermanfaat untuk kesehatan, dan di dalam daun singkong terdapat berbagai macam kandungan gizi.
Berikut, beberapa kandungan gizi yang terdapat dalam daun singkong adalah :
· Memiliki kadar protein cukup tinggi, sumber energy yang setara dengankarbohidrat 4 kalori setiap gram protein.
· Zat aktif yang dikandungnya dapat digunakan untuk bahan obat-obatan.
· Sumber vitamin A, setiap 100 gram, mempunyai kandungan vitamin A mencapai 3300 RE, kesehatan mata anda akan lebih baik
· Kandungan serta yang tinggi dapat membantu buang air besar menjadi lebih teratur dan lancar dan mencegah kanker usus dan penyakit jantung
· Kandungan vitamin C per 100 gram daun singkong mencapai 275 mg, anda bisa terbebas dari sariawan dan kesehatan tubuh anda bisa lebih terjaga dengan asupan vitamin C
Cara penyajiannya yang monoton membuat masyarakat merasa jenuh dan bosan sehingga menggurangi minat mereka untuk mengkonsumsi daun singkong. Oleh karena itu, kami mencoba modifikasi baru dari daun singkong dengan mengolahnya menjadi dendeng nabati dan rasanya sangat mirip dengan dendeng sehingga kami menamakannya densing (dendeng singkong). Orang yang tidak menggemari daun singkong dapat menyukainnya karena tidak akan mereasakannya kembali dalam rasa pahit.
Daun singkong yang dikonsumsi secara rutin juga dapat mencegah aterosklerosis (penimbunan lemak di dinding pembuluh darah) yang bisa berdampak pada serangan jantung. Kandungan vitamin pada daun singkong seperti vitamin A dan C juga patut diperhitungkan. Dalam setiap 100 g daun singkong mengandung 3300 RE vitamin A yang baik untuk kesehatan mata dan vitamin C sebanyak 275 mg yang baik untuk mencegah sariawan, meningkatkan kekebalan tubuh, membantu menangkal radikal bebas, dan membantu sel dari kerusakan oksidasi.
Yang tak kalah penting, kandungan serat pada daun singkong cukup tinggi sehingga dapat membantu melancarkan buang air besar. Melihat begitu banyak manfaat dari daun singkong, apalagi daun ini harganya cukup ekonomis dan bahkan bisa dipetik begitu saja di kebun, masyarakat meningkatkan konsumsi daun singkong agar tercipta masyarakat yang cerdas dan sehat.
Visi:
Menciptakan inovasi baru terhadap sumber daya lokal untuk meningkatkan nilai tambahnya
Misi:
· Mampu menciptakan inovasi baru untuk menambah keanakaragaman jenis kuliner yang ada.
· Mampu menciptakan lapangan kerja baru untuk memperdayakan sumber daya manusia yang ada
Strategi:
· Menjaga kualitas produk
· Menciptakan harga jual yang bersaing
· Promosi dengan beberapa media
Bahan:
· Daun singkong yang masih muda
· Tepung beras
· Ketumbar
· Bawang
· Minyak goreng
· Telur
· Garam
· Penyedap rasa
Cara Pembuatan:
· Pisahkan daun singkong dari tangkainya
· Cuci daun singkong tersebut sampai bersih
· Rebus daun singkong sampai matang
· Angkat daun singkong tadi dan tiriskan
· Masukkan tepung beras, merica, telur, garam, dan penyedap rasa ke dalam daun singkong yang telah ditiriskan dan aduk sampai rata.
· Masukkan adonan yang telah diaduk ke dalam loyang.
· kukus adonan yang telah dimasukkan kedalam loyang tadi.
· setelah matang, angkat dan dinginkan adonan tersebut.
· Setelah dingin potong dendeng yang dalam loyang tadi dengan alat pemotong.
· Lalu goreng sampai gurih.
· Tiriskan minyaknya sambil didinginkan.
· Densing siap di masukkan dalam kemasan.
Tahap produk
TAHAP PERKENALAN
Produk ini masih tergolong baru, dimana arus kasnya negatif karena biaya produksi lebih besar dari pada penerimaan. Hal ini disebabkan, untuk melakukan proses produksi awal membutuhkan modal yang banyak seperti pembelian alat-alat produksi (kompor, panci, dll).
Strategi Lokasi
NO | FAKTOR PENUNJANG | PERINGKAT | SCORE | TOTAL SCORE | ||||
BUKIT TINGGI | PADANG | SOLOK | BUKIT TINGGI | PADANG | SOLOK | |||
1 | Pemasaran | |||||||
2 | Ketersediaan BB | |||||||
3 | Ketersediaan TK | |||||||
4 | Kebijakan pemerintah | |||||||
5 | Pesaing | |||||||
total |
Alasan kenapa lokasi-lokasi ini dipilih:
DI BUKITTINGGI
Bukittinggi merupakan salah satu kota objek wisata, sehingga dari aspek pasar kota ini bisa dikatakan tersedia dengan baik. Disamping BB yang juga tersedia karena bnayak ladang ubi yang biasanya digunakan untuk pembuatan kripik, ketersediaan TK, kebijakan pemerintah, dan persaingan juga hal penting yang kami pertimbangkan.
DI PADANG
Di kota ini, dari segi aspek pasar bisa dikatakan cukup tersedia karena disini banyak orang-orang yang membutuhkan yang instan. Densing ini bisa digunakan secara cepat dan siap saji. Dari ketersediaan BB cukup baik dan mudah ditemukan.
DI SOLOK
Kota ini, dilalui oleh lintas sumatera. Jadi cepat dari aspek pasar, cukup menjanjikan dan produk ini juga bisa dikonsumsi siap saji. Jadi bisa digunakan oleh wisatawan untuk diperjalanan.
Daftar Pustaka
Purnomo dan Heni Purnamawati. 2007. Khasiat Daun Singkong. Depok : Penebar Swadaya
Soetanto, N. Edy. 2008. Singkong untuk mengobati luka, pengklihatan Kurang jelas dan beri-beri. Bogor :IPB Press
0 Komentar