Perencanaan Program Penyuluhan Pengolahan Ubi Kayu Di Nagari Kubang Kecamatan Guguak Kabupaten Lima Puluh Kota

Visi 
• Meningkatkan nilai tambah produk pertanian ubi kayu 

Misi 
 Membuat berbagai macam olahan makanan berbahan dasar ubi kayu  Meningkatkan pendapatan petani dan pengusaha ubi 

Tujuan 
 Meningkatkan produksi pertanian ubi kayu 
 Mengembangkan usaha agribisnis pedesaan dalam bentuk produk hasil olahan komoditi unggulan di Nagari Kubang Kecamatan Guguak Kabupaten Lima Puluh Kota 
 Meningkatkan kemampuan pelaku usaha dalam mengelola hasil pertanian daerah yaitu ubi kayu 

Sasaran 
• Peningkatan pengetahuan dan kemampuan pelaku usaha dalam melakukan usaha pengolahan hasil pertanian 

• Peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat, pelaku usaha, dan keluarganya 
Strategi 
 Menjadikan petani sebagai subjek pembangunan 
 Memanfaatkan sumberdaya alam dan sumberdaya manusia yang ada di daerah
  Meningkatkan peran serta masyarakat melalui kelembagaan dan kelompok 
 Optimalisasi kerjasama antara pemerintah dengan swasta 
 Mengembangkan lembaga penyuluhan yang ada Kebijakan 
 Meningkatkan manajemen penyuluhan di Kecamatan 
 Meningkatkan peran kelembagaan pertanian yang ada 
 Mengarahkan bantuan penguatan modal untuk kelompok tani 
 Menjalin hubungan kerjasama antara pemerintah dan stakeholder yang ada 
 Memanfaatkan sumberdaya alam yang ada dengan bijak Program 

• Perencanaan kegiatan penyuluhan 

• Pembangunan sarana dan prasarana yang mendukung 

• Pembentukan kelembagaan melalui kelompok dan gabungan kelompok tani

• Peningkatan kerjasama dengan stakeholder 

• Pelatihan bagi penyuluh dan petani 
Kegiatan :
 Membangun sarana dan prasarana pertanian yang mendukung tercapainya program yang dilaksanakan 
 Manajemen produksi pengolahan hasil pertanian 
 Tata cara pengurusan izin usaha
  Manajemen kelembagaan kelompok dan gabungan kelompok tani dari usahatani sejenis 
 Pemberian bantuan modal kepada petani 
  Penambahan dana penyuluhan demi kelancaran program penyuluhan Analisis Faktor Internal 

Analisis lingkungan ekternal 

adalah identifikasi faktor kekuatan (strengths) dan kelemahan (weakness) di Nagari Kubang Kecamatan Guguak Kabupaten Lima Puluh Kota. Faktor-faktor internal dapat diuraikan sebagai berikut: 

A. Kekuatan (Strengths) 

- Tersedianya Sumber Daya Alam Hasil Pertanian 
Tersedianya sumber daya alam berupa ubi kayu di Nagari Kubang merupakan salah satu faktor yang mendukung jalannya usaha pengolahan ubi kayu. Dengan adanya sumber daya alam sebagai salah satu faktor yang mendukung, peningkatan usaha pengolahan ubi kayu dapat ditingkatkan. - Tersedianya Sumber Daya Manusia Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi jalannya suatu usaha. Sumber daya manusia yang mempuyai kemampuan mengolah hasil pertanian yaitu ubi kayu. 

- Dukungan Pemerintah
Pemerintah Kabupaten Lima Puluh Kota memprioritaskan program peningkatan komoditas unggulan pertanian daerah dalam rangka pemenuhan kebutuhan hasil tanaman pangan. Ini diwujudkan dengan program dari pemerintah melalui Dinas Penyuluhan atau BP3K di Kecamatan dengan memfasilitasi petani melalui program teknologi peningkatan mutu dalam pengolahan hasil olahan ubi kayu serta teknologi penjemuran rubik ubi. Selain itu dalam upaya peningkatan kinerja penyuluh, Balai Penyuluhan, Pertanian, Perikanan dan Kehukanan (BP3K) Kabupaten Lima Puluh Kota dalam hal peningkatan pengetahuan dan kompetensu penyuluh, melakukan program pelatihan penyuluhan tingkat kecamatan dan Diklat petani tingkat Kecamatan, Kabupaten dan Provinsi. 

- Adanya Balai Penyuluhan Pertanian di Kecamatan Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP3K) dalam Pasal 15 ayat (2) Undang-undang Nomor 16 Tahun 2006, tentang Sistim Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan mempunyai fungsi sebagai tempat pertemuan para penyuluh, pelaku utama dan pelaku usaha. 
Adanya balai penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan pada setiap Kecamatan di Kabupaten Lima Puluh Kota telah memberikan manfaat besar khususnya bagi petani dalam membantu dan mengawasi kegiatan pertanian. Selain itu BP3K menjadi tempat bagi petani agar bisa mendapatkan informasi dan adopsi teknologi baru dalam peningkatan pengetahuan dan keterampilan bertani. 

 - Programa Penyuluhan 
Programa penyuluhan pertanian merupakan rencana yang disusun secara sistematis untuk memberikan arah dan pedoman sebagai alat pengendali pencapaian tujuan. Programa penyuluhan pertanian yang disusun tiap tahun memuat rencana penyuluhan tahun berikutnya. Programa penyuluhan disusun dengan memperhatikan keterpaduan dan kesinergian program penyuluhan pada setiap tingkatan. Penyusunan programa penyuluhan tingkat kecamatan di BP3K Kecamatan Guguak Kabupaten Lima Puluh Kota ditujukan agar petani dapat meningkatkan pengetahuan, wawasan, sikap dan perilaku pelaku utama, pelaku usaha, penyuluh dan petugas lingkup pertanian agar mereka mampu memecahkan permasalahan yang ada serta mampu memanfaatkan/merubah potensi sumberdaya pertanian menjadi peluang yang nyata dan bermanfaat untuk meningkatkan pendapatan serta kesejahteraan masyarakat petani. 

- Kualitas Penyuluh di Kecamatan Guguak Kabupaten Lima Puluh Kota 
Kualitas Sumberdaya manusia memiliki peranan yang sangat penting dalam hal peningkatan dan pengembangan. Rendahnya kualitas SDM dapat menyebabkan kurangnya kualitas yang dihasilkan. demikian pula sebaliknya. Oleh karena itu, kualitas sumber daya manusia harus diperhatikan atau ditingkatkan dalam hal pendidikan, penguasaan teknologi, keterampilan dan pengalaman. 

- Program Kerja BP3K di Kecamatan Guguak 
Pelaksanaan kegiatan penyuluhan dilakukan secara teratur dan terjadwal oleh para penyuluh yang disesuaikan dengan kebutuhan para petani yang tergabung dalam kelompok tani sebagai pelaksana kegiatan usaha tani di tingkat lapangan. Kegiatan penyuluhan ini disupervisi oleh penyuluh dari BP3K Kecamatan Guguak Kabupaten Lima Puluh Kota, dievaluasi dan secara berkala. 

 B. Kelemahan (Weakness) 
- Lokasi BP3K Kurang Strategis 
Keberadaan kantor BP3K Kecamatan Guguak Kabupaten Lima Puluh Kota berada jauh dari pusat kecamatan, sehingga petani sekitar susah mendatangi penyuluh apabila memerlukan bantuan. Meskipun letaknya jauh, petani masih bisa berkomunikasi dengan penyuluh dengan menggunakan telefon. 
- Terbatasnya Jumlah Penyuluh 
Kurangnya jumlah penyuluh di BP3K Kecamatan Guguak yang hanya berjumlah 5 orang yang tersebar di setiap Nagari. Hal ini menjadi satu kelemahan di Balai Penyuluhan Kecamatan Guguak. dimana kurangnya jumlah penyuluh lapangan dapat memperlambat laju pertumbuhan dan peningkatan kualitas sasaran penyuluh yaitu petani dan kelompok tani. 
- Media Penyuluhan Kurang Mendukung 
Salah satu aspek yang menghambat proses penyuluhan di Nagari Kubang Kecamatan Guguak Kabupaten Lima Puluh Kota adalah kurang tersedianya media dalam kegiatan penyuluhan. Kebutuhan akan informasi, membuat penyuluh menggunakan media seadanya. Dengan kurangnya media yang digunakan, membuat petani kurang mengetahui perkembangan teknologi inovasi pertanian terbaru. 
- Sarana dan Prasarana Terbatas 
Selain lokasi kantor yang jauh dari pusat kecamatan, fasilitas kantor pun masih banyak yang belum difungsikan karena memang tidak adanya alat dan bahan untuk digunakan. Untuk melakukan monitoring ke setiap lokasi lahan petani, penyuluh menggunakan alat transportasi pribadi dengan bantuan BOP (Bantuan operasional penyuluh).

 Analisis Lingkungan Eksternal 

Analisis lingkungan Eksternal adalah identifikasi faktor Peluang Opportunities dan Ancaman Threats di luar kegiatan penyuluhan di Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP3K) Kecamatan Guguak Kabupaten Lima Puluh Kota. Faktor-faktor eksternal di uraikan sebagai berikut: 

A. Peluang (Oppurtunities) 
• Permintaan Pasar Terhadap Produk Olahan Ubi Kayu
Dalam menjalankan usaha pengolahan, terlebih dulu dianalisis potensi pasar dari produk olahan. Permintaan terhadap produk olahan ubi kayu yang tinggi merupakan peluang bagi petani ubi kayu untuk mengolah hasil pertaniannya agar mempunyai nilai tambah. 

• Program Demplot Petani 
Demplot petani merupakan suatu metode penyuluhan di lapangan yang cukup tepat untuk memperlihatkan secara nyata tentang cara serta hasil dari penerapan teknologi pertanian yang telah terbukti bermanfaat bagi petani. Program ini merupakan salah satu cara dalam membantu petani untuk lebih memperhatikan cara budidaya mulai dari proses pengelolaan sampai panen. Dengan adanya demplot petani, penyuluh berharap bisa memberikan tambahan pengetahuan dan keterampilan kepada petani dalam membantu proses usahataninya dengan memanfaatkan program demplot petani. 

• Pengembangan Kelompok dan Gabungan Kelompok 
Terbentuknya Gapoktan di Nagari Kubang Kecamatan Guguak Kabupaten Lima Puluh Kota telah memberikan dan menjadikan berbagai unit usaha dibidang pertanian, yang dijalankan sekaligus membuka lapangan kerja dan sumber pendapatan bagi para petani anggota maupun masyarakat di sekitarnya. Peningkatan kemampuan Gapoktan dimaksudkan agar dapat berfungsi sebagai unit usahatani, unit usaha pengolahan, unit usaha sarana dan prasarana produksi, unit usaha pemasaran dan unit usaha keuangan mikro serta unit jasa penunjang lainnya sehingga menjadi organisasi petani yang kuat dan mandiri. 

• Kerjasama Dengan Stakeholder 
Keberhasilan suatu kegiatan pertanian tidak terlepas dari adanya dukungan serta kerjasama dari beberapa pihak terkait dalam mengembangkan kegiatan tersebut. Dalam upaya memberikan bantuan informasi, sarana dan prasarana penunjang kegiatan. Kerjasama yang dilakukan BP3K Kecamatan Guguak Kabupaten Lima Puluh Kota diantranya dengan pihak swasta dan pengusaha dari usaha yang sejenis. 

• Peningkatan Usahatani Ubi Kayu
Rencana kegiatan BP3K Kecamatan Guguak Kabupaten Lima Puluh Kota adalah pengembangan komoditi unggulan yang ada di daerah masing-masing. Di Nagari Kubang Kecamatan Guguak Kabupaten Lima Puluh Kota, komoditi yang menjadi unggulan adalah ubi kayu. 

• Pelayanan Penyuluhan 
Pelayanan penyuluhan pertanian bukan hanya disaat penyuluh berada di wilayah kerjanya. Akan tetapi tugas fungsi dari penyuluh itu sendiri yaitu untuk melayani dan membantu sasaran penyuluhan (petani) dalam membantu memecahkan masalah yang dihadapi. Berdasarkan hasil penelitian, penyuluh di BP3K Kecamatan Guguak, bahwa pelayanan penyuluh kepada petani tidak hanya waktu kerja penyuluh di BP3K, akan tetapi pelayan kepada petani lebih di utamakan. Dengan memanfaatkan alat dan media komunikasi, penyuluh dapat melakukan pelayanan kepada petani kapan dan dimana saja. 

• Pengembangan Teknologi Pertanian 
Dalam rencana jangka panjang kegiatan penyuluhan pertanian dibutuhkan perencanaan program pertanian yang memiliki kualitas terhadap sasaran pertanian. Penggunaan teknologi tepat guna merupakan salah satu indikator pendukung dalam mengembangkan sektor pertanian itu sendiri. Diketahui bahwa dalam rangka peningkatan sektor pertanian di Kecamatan Guguak, dengan adanya kebijakan pemerintah daerah yang telah bekerja sama dengan lembaga / institusi terkait dalam hal pengembangan dan peningkatan kualitas pertanian di tiap Kecamatan. Dan dengan adanya program-program pertanian yang memiliki manfaat besar bagi sasarannya. Pengembangan teknologi pertanian di Kecamatan Guguak dilakukan dengan cara mengadakan SL-PTT (Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu) yang memberikan pelatihan dan percontohan kepada petani tentang cara pengelolaan dan pemanfaatan hasil produksinya. Program PUAP (Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan) dimana pemerintah memberikan bantuan modal, agar petani dapat mengembangkan usahatani kea rah agribisnis. 

B. Ancaman (Threats) 
  • • Kurangnya Partisipasi Petani dalam Kegiatan Penyuluhan Keterlambatan informasi jadwal penyuluhan dan karena kesibukan petani di lahan merupakan salah faktor kurangnya partisipasi petani dalam mengikuti kegiatan penyuluhan. 
  • • Informasi Pertanian Terbatas Kurangnya sarana dan prasarana penunjang kegiatan penyuluhan pertanian di Kecamatan Guguak berdampak pada kualitas sasaran penyuluhan di wilayah tersebut. Ini menyebabkan kebutuhan akan informasi terbaru tentang pertanian kurang diketahui oleh para petani. Sehingga petani hanya melakukan apa yang biasa dikerjakan pada saat sebelumnya. 
  • • Keterbatasan Dana Penyuluhan Sesuai dengan fakta dilapangan diketahui bahwa dalam setiap kegiatan penyuluhan, BP3K Kecamatan Guguak menggunakan dana anggaran dari lembaga pemerintah yaitu dari Dinas Pertanian. Minimnya jumlah anggaran yang di dapat oleh balai penyuluhan menyebabkan kurangnya pencapaian kinerja penyuluh dalam setiap kegiatan penyuluhan. 
  • • Tingkat Pengetahuan Petani Rendah Sesuai dengan hasil penelitian, diketahui bahwa tingkat pengetahuan petani sangat rendah. Ini dillihat dari tingkat pendidikan petani rata-rata hanya lulusan Sekolah Dasar (SD), Selain itu untuk penguasaan keterampilan petani terbilang cukup rendah. Dapat dijelaskan bahwa rendahnya tingkat pendidikan formal petani sangat berpengaruh dalam produktifitas petani itu sendiri. Dan perlu menjadi perhatian yang lebih dari pemerintah dalam menyelenggarakan kegiatan penyuluhan rutin. 


3. Analisis Strategi Interaksi Faktor Internal dan Eksternal Faktor – Faktor Eksternal 

Peluang (Opportunities) Ancaman (Threats) 
Permintaan pasar terhadap produk olahan ubi kayu Program Demplot Petani Pengembangan kelompok dan gabungan kelompok tani Kerjasama dengan Stakeholder Peningkatan usahatani ubi kayu Pelayanan penyuluhan Pengembangan teknologi Kurangnya partisipasi petani dalam kegiatan penyuluhan Informasi pertanian terbatas Keterbatasan dana penyuluhan Tingkat pengetahuan petani rendah 

Faktor-Faktor Internal Kekuatan (strength) 

Strategi : SO Strategi : ST Tersedianya sumber daya alam hasil pertanian Tersedianya sumber daya manusia Dukungan pemerintah Adanya balai penyuluhan di Kecamatan Programa penyuluhan Kualitas penyuluh di Kecamatan Guguak Kabupaten Lima Puluh Kota Program kerja BP3K di Kecamatan Memanfaatkan Program Pemerintah dalam Pengembangan Usahatani ubi kayu Meningkatkan Program Kerja BP3K dalam Pengembangan Teknologi Pertanian. . Melakukan Koordinasi dan Pengawasan Bantuan Dari Pemerintah. Meningkatkan Kualitas SDM Penyuluh dalam Menigkatkan Partisasi Petani. Kelemahan (weakness) 

Strategi : WO Strategi : WT Lokasi BP3K kurang strategis Terbatasnya jumlah penyuluh Media penyuluhan kurang mendukung Sarana dan prasarana terbatas Meningkatkan Kompetensi Penyuluh dengan Optimalisasi Pelayanan Penyuluhan. Inovasi Metode Penyuluhan dengan cara memanfaatkan program Demplot petani. Memaksimalkan sarana dan prasarana yang ada dalam Meningkatkan Informasi Pertanian. Menambah jumlah penyuluh dalam peningkatan pembinaan dan pengawasan kegiatan penyuluhan pertanian.

Posting Komentar

0 Komentar