I. Latar Belakang
Perencanaan pembangunan adalah suatu kerangka dasar rumusan-rumusan strategis arah kebijakan pembangunan untuk mencapai tujuan pembangunan nagari itu sendiri. Rencana Pembangunan Nagari pada hakikatnya adalah adalah dokumen yang menterjemahkan proses pemikiran strategis menjadi kerangka perencanaan pembangunan nagari. Dengan demikian mutu rencana pembangunan nagari ditentukan sejauh mana dokumen tersebut dapat menampilkan rumusan strategis.
Nagari Sikabu-Kabu Tanjung Haro Kecamatan Luak Kabupaten Lima Puluh Kota memiliki enam jorong yaitu Sikabu-kabu, Lakauak Dama, Bukik Kanduang, Tanjung Haro Utara, Tanjung Haro Selatan, Padang Panjang. Nagari Sikabu-kabu Tanjung Haro Padang Panjang sejauh ini sudah mendapatkan beberapa upaya dalam pencapaian pembangunan, sehingga perkembangan masyarakatnya dapat dikatakan sudah cukup maju.
Akan tetapi terdapat beberapa kendala dalam pembangunan nagari ini, sehingga diperlukan suatu kajian yang dapat mengantasipasi bahkan dapat menghindari kendala tersebut agar pembangunan tetap dapat berjalan dengan lancar. Oleh karena itu, adanya program-program dari rencana pembangunan nagari sesuai dengan karakteristik sosial, budaya, dan ekonomi diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam pembangunan nagari pada saat pengimplementasiannya.
II. Dasar Hukum
a. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2003 nomor 47, Tambahan Lembaran Nomor 4286)
b. Undang-undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Nomor 4309)
c. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Nomor 4421) d. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437)
e. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4578)
f. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 Tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4587)
III. Gambaran Umum Nagari Sikabu-kabu Tanjung Haro Padang Panjang
Kondisi perekonomian di masyarakat Nagari Sikabu-kabu Tanjung Haro Padang Panjang sebagian besar mata pencaharian mereka adalah di bidang pertanian, peternakan, perkebunan, dan perikanan. Ini didukung dengan kondisi alam yang subur karena berada di kaki gunung sago.
A. Bidang Pertanian
Sebagian besar area pertanian dipergunakan oleh petani untuk areal persawahan, sedangkan sebagian lagi diolah untuk tanaman jagung , cabe, bawang, sayur mayur, umbi-umbian, kacang-kacangan, dan lain-lain.hasil pertanian terbesar di Nagari Sikabu-kabu Tanjung Haro Padang Panjang adalah padi (beras) dari berbagai varietas. Dalam mengolah lahan pertaniannya, sebagian besar petani masih melakukan pola tradisional dan sebagian lagi menggunakan teknologi pertanian yang diberikan penyuluh pertanian kepada kelompok tani (sebagian besar petani tergabung ke dalam kelompok tani).
B. Bidang Peternakan
Di Nagari Sikabu-kabu Tanjung Haro Padang Panjang terdapat berbagai jenis usaha peternakan yang dilakukan oleh masyarakat dan petani. Antara lain adalah ternak sapi, kerbau, ayam, itik, kambing dan sebagainya. Usaha peternakan yang paling dominan dilakukan oleh masyarakat adalah ternak sapi. Namun dalam hal pengelolaan dan pengolahannya masih skala kecil dan sebagian besar belum mempergunakan teknologi yang mendukung di bidang peternakan. Selain itu, ada juga usaha peternakan yang dilakukan oleh pihak swasta (non petani). Usaha peternakan yang dilakukan pihak swasta adalah usaha ternak ayam potong dan ayam petelur.
C. Bidang Perkebunan
Perkebunan merupakan salah satu perekonomian unggulan selain pertanian (sawah) bagi masyarakat Nagari Sibaku-kabu Tanjung Haro Padang Panjang. Kakao (coklat) merupakan tanaman perkebunan unggulan baik bagi masyarakat maupun nagari. Hampir di setiap lahan kosong dan tegalan masyarakat ditanami tanaman kakao. Dari segi kualitas dan kuantitas tanaman kakao di Nagari Sikabu-kabu Tanjung Haro Padang Panjang cukup besar dan baik. Secara tidak langsung tanaman kakao memberikan peningkatan pendapatan masyarakat petani di luar hasil pertanian. Luas daerah penanaman kakao yang cukup luas, diperlukan upaya dalam menjaga kualitas dan kuantitas dari buah kakao agar tetap mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.
D. Bidang Perikanan
Di Nagari Sikabu-kabu Tanjung Haro Padang Panjang terdapat beberapa sumber air yang dpaat dimanfaatkan untuk usaha di bidang perikanan. Walaupun demikian, hanya sebagian kecil dari masyarakat yang mampu memanfaatkan sumber daya alam ini untuk melaksanakan usaha perikanan. Sehingga bidang perikanan tidak dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat sebagai salah satu cara untuk meningkatkan pendapatan.
E. Industri Kecil,
Industri Rumah Tangga dan Kerajinan
- Pembuatan aneka olahan dari bahan dasar ubi
- Pembuatan gula anau (saka)
- Aneka makanan ringan (kue basah dan kue kering)
- Sulaman dan bordir
- Perabot
- Rice Milling Unit (RMU)
- Polyquarium (akuarium dengan nuansa alam laut)
IV. Program Pembangunan Nagari
Visi
“Mewujudkan Nagari Sikabu-kabu Tanjung Haro Padang Panjang yang adil dan sejahtera berbasis pertanian yang kuat yang berlandaskan adat basandi syara’, syara’ basandi kitabullah”.
Misi
1. Mendorong peningkatan kegiatan ekonomi masyarakat yang berbasis sumber daya dan pemanfaatan teknologi
2. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani dan kelompok tani dalam melakukan usaha pertanian, dengan mengutamakan pertanian yang berbasis agribisnis dan pola pertanian organik
3. Meningkatkan dan mengoptimalkan potensi sumber daya manusia anak nagari untuk pembangunan nagari dari segala bidang
- Terwujudnya lapangan usaha yang berbasis potensi anak nagari
- Terwujudnya generasi yang berprestasi di segala bidang
4. Meningkatkan mutu dan kualitas pelayanan kemasyarakatan di segala bidang
- Terwujudnya sarana dan prasarana pelayanan administrasi yang berbasis teknologi yang baik dan sesuai dengan perkembangan teknologi
- Terwujudnya SDM yang handal dan professional dalam pelayanan kemasyaraktan
- Terwujudnya kesejahteraan yang baik dan layak bagi aparatur pemerintah
5. Meningkatkan peran serta anak nagari dalam pembangunan
- Terwujudnya sinergi peran aktif dari kelembagaan nagari dalam pembangunan
- Terwujudnya kesadaran aktif anak nagari dalam setiap gerak pembangunan nagari
6. Meningkatkan pengamatan nilai-nilai adat dan nilai-nilai agama dalam kehidupan anak nagari
- Terwujudnya tata kehidupan masyarakat yang agraris dan berbudaya
- Terwujudnya masyarakat yang berbudi luhur dan berakhlak mulia
- Terwujudnya pengelolaan zakat yang baik
- Terwujudnya kelembagaan agama yang berperan aktif dalam kehidupan beragama dan bermasyarakat
Berdasarkan visi dan misi di atas, maka program perencanaan pembangunan Nagari yang dilakukan adalah :
- Peningkatan sarana dan prasarana pertanian
- Penguatan kelembagaan dan manajemen pengelolaan, dengan lebih mengintesifikasikan pelatihan manajemen kelompok dan pengolahan pra produksi, proses produksi, dan pasca produksi hasil pertanian yang mengacu kepada agribisnis dengan pola pertanian organik
- Mendorong terciptanya pos pupuk kompos
- Menciptakan wadah yang mampu menampung hasil-hasil pertanian, perkebunan, perikanan, dan perternakan
- Meningkatkan kapasitas dan manajerial lembaga keuangan yang ada sebagai wadah mendapatkan usaha bagi petani
Disamping itu arah kebijakan pembangunan yang akan dilaksanakan dalam mendukung visi dan misi, antara lain:
- Peningkatan mutu dan kualitas pelayanan kemasyarakatan baik aparatur pemerintahan nagari sebagai personal pelaksana maupun sarana penunjang pelayanan melalui berbagai program pelatihan, studi banding, pengadaan sarana dan prasarana penunjang, dan lain sebagainya
- Mengoptimalkan pemanfaatan potensi anak nagari dengan meningkatkan peran aktif anak nagari dalam pembangunan, baik secara materil maupun intelektualitas
- Peningkatan sarana dan prasana pendidikan, baik pendidikan formal maupun non formal serta institusi pelaksana pendidikan tersebut
- Peningkatan penguatan kapasitas, manajerial serta sarana dan prasarana organisasi Kerapatan Adat Nagari dan Organisasi Keagamaan dalam rangka lebih mengoptimalkan pengalaman falsafah Adat Basandi Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah ditengah kehidupan anak nagari
- Meningkatkan sistem dan pola pengelolaan sampah dan peningkatan kesadaran masyarakat tentang PHBS
0 Komentar