STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PROGRAM PENGEMBANGAN MASYARAKAT

Kasus Program Community Development Pada Komunitas Adat Terkena Dampak Langsung Proyek LNG Tangguh Di Sekitar Teluk Bintuni

Program community development merupakan program pembangunan yang berorientasi pada rakyat yaitu menekankan adanya proses pemberdayaan, partisipasi dan peran langsung warga dalam proses pembangunan di tingkat komunitas. Komunikasi pembangunan merupakan alat untuk menghasilkan partisipasi masyarakat atau merupakan cara yang harus ditempuh untuk membangkitkan partisipasi masyarakat dalam proses pembangunan.
Dengan demikian, program pengembangan masyarakat memerlukan strategi komunikasi pembangunan mencapai partisipasi masyarakat. Partisipasi tercipta melalui komunikasi dan dengan komunikasi, pesan-pesan pembangunan dapat disampaikan dalam upaya pemberdayaan masyarakat atau dalam program pengembangan masyarakat (community development). Titik tolaknya adalah untuk memandirikan masyarakat agar dapat meningkatkan taraf hidupnya dengan mengoptimalkan sumberdaya manusia dan sumberdaya alam sebaik mungkin.

Kabupaten Teluk Bintuni merupakan salah satu kabupaten pemekaran dari kabupaten Manokwari provinsi Papua Barat. Kabupaten ini memiliki sumberdaya alam yang cukup besar yang dikelola oleh perusahaan BP (British Petrolium) dalam proyek LNG (liquefied natural gas) Tangguh. Sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan kepada masyarakat adat terkena dampak langsung proyek, maka perusahaan bekerjasama dengan pemerintah melakukan program community development menggunakan pendekatan komunikasi partisipatoris.
Hal ini berarti program pembangunan atau kegiatan-kegiatan dalam community development merupakan aspirasi masyarakat yang dapat menjawab masalah atau kebutuhan masyarakat setempat namun kenyataan yang terjadi, masih saja terjadi konflik antara masyarakat adat dengan perusahaan dan pemerintah (komunikator atau agen pembangunan). Hasil penelitian Tahoba (2011) pada lokasi yang sama menemukan bahwa terdapat hubungan korelasi antara konflik masyarakat dengan aktivitas komunikasi yang terjadi. Konflik merupakan efek yang tidak diharapkan dalam komunikasi. Adanya konflik menunjukkan perencanaan komunikasi yang dilakukan kurang tepat. Menurut Hamijoyo (2001), adanya konflik dalam aktivitas komunikasi adalah bukti bahwa adanya kemacetan komunikasi. Berdasarkan masalah tersebut, maka perlu dirancang strategi komunikasi dalam program community development ini.

Strategi komunikasi merupakan manajemen perencanaan menyeluruh komunikasi untuk mencapai efek komunikasi yang diinginkan. Efek komunikasi dalam pembangunan didefenisikan sebagai situasi komunikasi yang memungkinkan munculnya partisipasi masyarakat secara sadar, kritis, sukarela, murni dan bertanggung jawab (Hamijoyo 2005). Perumusan strategi komunikasi tidak terlepas dari pemahaman unsur-unsur yang terlibat dalam proses komunikasi. Kemacetan dalam proses komunikasi menunjukkan strategi komunikasi yang digunakan tidak tepat.


Strategi komunikasi pembangunan dalam program pengembangan masyarakat (community development) pada komunitas adat di daerah sekitar Teluk Bintuni adalah peningkatan kesadaran partisipasi pembangunan dengan melakukan pendekatan persuasif melibatkan peran serta tokoh adat, memberikan undangan atau jadwal pertemuan secara langsung sehingga masyarakat merasa dihargai atau merasa dibutuhkan dalam proses komunikasi, menciptakan iklim komunikasi yang dapat merangsang para partisipan berani mengeluarkan pendapat atau ide pembangunan dengan memanfaatkan saluran komunikasi tradisional yang berfungsi sebagai saluran pesan yang akrab dengan masyarakat setempat yaitu acara gelar tikar adat serta mengembangkan komunikasi partisipatoris dalam komunikasi kelompok.

Artikel Lainnya:


Dinamika UMKM di Indonesia
Konsep UMKM Menurut Undang-Undang
Jenis Analisis Keuangan dalam Analisis Usaha

Posting Komentar

0 Komentar